Cari Blog Ini

Cukup 1 clik

Cukup 1 clik
Segera rubah hidup anda

Sabtu, 13 November 2010

          BISNIS COW??????

Kami berpengalaman dalam bisnis cow atau sapi ini.Pengalaman kami bukan hanya sebatas pemesanan sapi dalam AKDP/AP antar kota dalam propinsi maupun antar propinsi tak hanya itu saja kami juga berpengalaman dalam pemesanan antar pulau antara lain pulau Kalimantan dan Sumatra.Kami menerima orderan untuk sapi potong,sapi bibit,sapi kurban, maupun sapi ternak berbagai jenis.
Berikut foto-foto kami:
             Sapi potong bali
               Sapi bibit PO
                  Sapi bibit RAMBON(peranakan bali)
Berikut ini kami lampirkan foto sapi bibit dan potong untuk pengiriman ke Kalimantan tepatnya di propinsi Kalimantan barat.
Pemasangan Eartek(tanda telinga) oleh sebelum sapi dikirim ke Kalimantan.


Ini foto saya saat pengiriman sapi ke kalimantan.

Anda berminat memesan segera hubungi kami:
HAMAM NASRUDIN,ST
Contact person: 081249773088

Kamis, 11 November 2010

BINGUNG MEMULAI BISNIS AYAM POTONG(BROILER)


Apakah anda bingung untuk memulai berbisnis ayam potong…
Daging ayam potong adalah salah satu sumber protein hewani .Kandungan protein dalam daging ayam potong sangatlah tinggi sehingga baik bagi pertumbuhan manusia sehingga kebutuhan akan daging ayam potong sangatlah tinggi dan dari tahun ketahun pun semakin meningkat jadi dapat dikatakan bahwa berbisnis ayam potong merupakan prospek usaha yang sangat menguntungkan.

Bagi sebagian besar kaum awam pasti bertanya-tanya bagaimana cara memulai berbisnis ayam potong,baik akan saya coba untuk menguraikanya.

Pertama-tama marilah kita bahas apa sajakah yg dibutuhkan untuk memulai berbisnis ayam potong.Satu yang pasti tempat tinggal ayam dan semua kelengkapanya yaitu kandang dan peralatanya,kedua bibit ayam,pakan ayam,obat dan vaksin ayam,ketiga pemeliharaan dan yang terakhir dan tak kalah pentingnya adalah pemasaran.Dan akan saya uraikan satu-persatu dibawah ini.

1. Kandang dan perlengkapan kandang.

Kandang untuk ayam potong ada 2 macam yaitu: kandang postal(lesehan) dan kandang panggung,smua tergantung cuaca dan lingkungan bila ditempat yang relative dingin maka menggunakan kandang tipe postal.Tetapi saya akan coba membahas kandang tipe panggung karena tipe inilah yang banyak digunakan untuk saat ini.

 Bahan kandang: kayu kelapa(glugu) dan bamboo
 Atap terbuat dari genteng.
 Arah kandang usahakan membujur Barat – timur agar bisa mendapat cahaya matahari yang cukup.
 Ukuran untuk per 1000ekor: Panjang 16m,lebar 8m dan ketinggian panggung 1,75-2m.lebar bilah bamboo berjarak 1cm antar bilah(lantai kandang) lebih baik bila dibuat persegi empat agar kaki ayam tidak terjepit.


Kandang Panggung tampak Depan

Perlengkapan kandang antara lain tempat pakan,tempat minum,pemanas,nampan pakan,lingkaran pelindung(chik guard),layar,dan tirai.Dan disini akan saya berikan perhitungan yang ideal untuk kapasitas 1000 ekor:
 Tempat pakan ukuran 7kg: 20bh.
 Tempat minum otomatis 15bh.
 Nampan pakan untuk anak ayam(DOC) 10bh.
 Pemanas ukuran sedang 2bh.
 Lingkaran pelindung panjang 25 m tinggi 30cm 2bh.
 Layar dan tirai disesuaikan dengan kebutuhan kandang.


2. Bibit ayam(DOC),pakan,obat,dan vaksin.
Untuk bibit ayam(DOC),pakan,obat,dan vaksin anda dapat memesan di poultry-poultry dikota anda hanya yang perlu diperhatikan anda harap memesan semua yang grade A baik bibit ayam(DOC),pakan,obat,maupun vaksin karena semua itu merupakan awal kunci kesuksesan anda dalam memeliharan ayam potong.Misalkan bibit yang jelek maka akan sulit besar dan mudah sakit,pakan yang jelek akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kesehatan ayam begitu juga dengan obat dan vaksin.obat dan vaksin yang jelek sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan kekebalan tubuh ayam maka dari itu harap anda memilih produk-produk yang terbaik.


3. Pemeliharaan.

Pemeliharaan merupakan factor yang penting dalam bisnis ayam potong bila kita memeliharaan dengan baik maka pertumbuhan ayam pun dapat maksimal.Pemeliharaan sendiri dibagi dalam 3 fase yaitu: Fase Brooding(pemanas),Fase lepas brooding (pemanas),dan Fase panen.

• Fase brooding (pemanas).
Fase ini adalah fase pemeliharaan awal bibit ayam(DOC).Pada fase ini anak ayam(DOC) dipelihara dalam lingkaran pelindung(chick guard) dan diberi pemanas berupa semawar atau kompor gas serta lantai diberi alas sekam padi atau bubuk kayu yang tebalnya kira-kira 10cm.Fase ini dari ayam berumur 1-15 hari.Pada fase ini anak ayam butuh perhatian yang ekstra karena kunci keberhasilan pemeliharaan berada pada fase ini.Baik pertumbuhan maupun kekebalan terhadap penyakit dibentuk pada fase ini.Pada fase ini anak ayam mendapatkan 2X vaksin yaitu ND-1 dan Gumboro serta vaksin ND-AI hanya pada musim-musim tertentu.
• Fase lepas brooding (pemanas).
Fase ini disebut juga sebagai fase pertumbuhan karena pada fase ini ayam mengalami pemecahan sel.Fase ini dimulai dari ayam lepas kelantai sampai panen.Biasanya ayam mulai belajar turun kelantai pada umur 15hr sampai lepas penuh pada umur 18hr tetapi juga melihat kondisi cuaca pula.Pada fase ini pakan harus tersedia terus tetapi bila cuaca panas bisa diatur pemberian pakan.pada fase ini ayam mendapatkan vaksin ND-2.
• Fase panen.
Fase ini adalah fase terakhir dalam pemeliharaan ayam potong.Ayam biasanya dipanen saat umur 34-35hr atau apabila bobot ayam sudah mencapai 1,8-1,9kg tetapi tergantung permintaan pasar juga kadang ada yang senang dengan ayam besar bobot diatas 2kg kadang juga ada yang suka bobot kecil antara 1,3-1,5kg.Semua ini tergantung pada kejelian kita membaca pasar.

4. Pemasaran.
Saat ayam telah mencapai fase panen kita harus sudah memiliki akses untuk menjual ayam hasil ternak kita.Kita harus jeli melihat peluang pasar disekitar kita.Tempat atau orang yang bisa kita jadikan tempat menjualan hasil ternak kita antara lain adalah pasar,Jagal ayam,bakul/pengepul ayam maupun broker ayam.Ada baiknya bila kita bisa menjual ke broker karena relative aman untuk masalah keuangan meskipun harga lebih rendah dari pada yang lain tetapi kita tak perlu khawatir ayam kita tak laku.Bila bakul dan jagal biasanya keuangan agak susah bila kita jual sendiri kepasar maka kita memerlukan tenaga lagi.

Mudah bukan gimana anda tertarik untuk memulai berbisnis ayam potong?????

Hasil tulisan saya ini berdasarkan pengalaman saya selama 3 tahun bekerja dikemitraan ayam potong dan semoga bermanfaat bagi kita semua.Bila ada kesalahan-kesalahan dalam tulisan saya ini mohon saran dan kritikanya.Kebenaran hanya milik allah s.w.t sedangkan kekhilafan adalah milik kita sebagai hamba-Nya.

By: Admin Sawunggaling_lemu

Selasa, 09 November 2010

6.PENYAKIT ND ATAU TELO
Penyakit ayam jenis NDV (Newcastle disease virus) atau Biasa terkenal di kalangan masyarakat awam adalah dengan bahasa Telo, jenis penyakit ini penyebabnya adalah virus strain A (paramixo viruses),

Tanda-tanda nya adalah :

Gejala gangguan syaraf, sayap jatuh terkulai dan tidak aktif, ayam sukar berdiri seperti kehilangan control, lehernya terpuntir (berputar) gejala ini muncul beberapa hari setelah penularan penyakit diare, sukar bernafas, seandainya ayam sudah bertelur dan terserang virus ND ini yang pastinya produksi telur menurun secara drastis.
NDV - Telo, Kalau dalam bahasa istilah nya pseudovogelpest, pseudo powl plague, infeksi menular yang sampai sekarng sangat membahayakan jika sampai menyerang peternakan unggas,
Di Indonesia NDV pertama kali di temukan pada tahun 1926 oleh kranevelt doyle, kemudian dia memberi nama newCasle disease, yang berasal dari kata "Newcastle On tyne" (nama daerah di inggris) yang terjangkit serupa di indonesia pada waktu itu, penemuan Doyle mengenai NDV / telo di indonesia itu di publikasikan melalui british Veterinary,

Penyebab Penyakit ND atau telo

Nd/Telo disebabkan oleh virus golongan Paramyxo yang mempunyai struktur RNA, Virus ini bersipat menggumpalkan sel-sel darah merah ayam.

Virus NDV/Telo terbagi jadi 4 strain, yaitu:
1. Strain Velogenik Type Asia.
2. Strain Velogenik Type Amerika.
3. Strain Metogenik, misalnya kumarox, mutkeswar, roikin.
4. Strain Tentogenik, Misalnya ND Lasota, virus jenis ini mudah sekali di musnahkan dengan menggunakan disinfektan.
Gejala penyakit ND atau Telo
Pada masa inkubasi, atau ketika telur masih di dalam penetasan (karena ini penyakit yang di sebabkan oleh virus, maka sewaktu masih telor pun sudah terserang penyakit, penyebabnya, kalau didapati pada masa inkubasi, masalah besar yang harus di selesaikan adalah dari INDUK ayam) , Rata-rata pada umur 5 sampai 6 hari, penyakit terus berjalan hingga sampai 14 s/d 16 hari, Sesuai dengan tingkat keganasan virus yang menulari atau meng-inveksi ayam tersebut.
Akibat serangan ND, ayam akan menderita diare, sehingga tinja atau kotoran menjadi encer,
dan berwarna hijau, Kenapa terjadi diare pada masa permulaan terkena virus? jawabannya adalah,
Karena-nya akibat dari usus yang mengalami Perlukaan atau terluka, tinja ini merupakan sumber Penularan dari ayam yang tertular ke-ayam yang sehat, sehingga kalau tidak cepat ditangani, maka akibat yang akan vatal adalah, semua ayam yang antibody-nya lemah akan mempunyai kemungkinan besar terjangkit dengan mudah, karena mengandung virus Paramixo penyebab ND,
Jika usus di sayat, atau di bedah akan terlihat jelas, bahwa permukaan mengalami luka berwarna hijau Tua seperti lumut.
Catatan : dalam pembedahan penyakit ND sering di kelirukan dengan berbagai jenis penyakit yang hampir serupa tanda-tanda nya, seperti penyakit Infectious Bronchitis (IB) , ILT (laryngo), CRD (penyakit pernafasan) dan Avian Encephalomiyelitis).

Bagaimana ND bisa menular dari kandang yang satu Ke kandang Yang lain?

Kalau penularan masih di dalam satu kandang adalah, melalui kontak langsung dari ayam yang sakit dengan ayam yang sehat, lalu bagaimana kalau penularan-nya sampai bisa ke kandang yang posisinya agak jauh?
Penularan ini biasanya melalui tiupan arah angin, burung liar, atau tikus, atau ketika pekerja bergerak dari kandang ayam yang sakit ke kandang ayam yang sehat, virus bisa nempel di sepatu pekerja, atau di baju, di badan dan material lainnya yang pernah ikut terbawa ke kandang yang sakit, jadi pekerja sangat-lah penting untuk engerti biosekurity, jadi terjadilah penularan penyakit,

Pengobatan:

Sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan penyakit ini,
karena itu sangat berbahaya, jangan khawatir kita bisa menghindari serangan virus ini dengan mengamalkan bio-sekurity secara pencegahan sebelum terjadi di lapangan kerja.

demikian semoga bisa di fahami

Sumber:Info ternak

TO BE CONTINUE

Selasa, 02 November 2010

5. Koksidiosis pada Unggas.

Etiologi
Koksidia merupakan filum Apicomplexa, kelas Sporozoea, subkelas Coccidia, ordo Eucoccidiidae, subordo Eimeriina, famili Eimeridae dan genus Eimeria. Secara garis besar lokasi koksidia pada ayam dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu pada usus halus dan pada sekum. Sedangkan koksidiosis adalah suatu penyakit parasitik yang disebabkan oleh Eimeria sp yaitu suatu protozoa yang sering menginfeksi unggas dan berbagai jenis burung yang bermultiplikasi pada saluran pencernaan dan menyebabkan kerusakan jaringan sehingga menyebabkan gangguan pada pencernaan dan penyerapan nutrisi, dehidrasi, perdarahan dan meningkatkan kemungkinan terinfeksi agen penyakit lain.

Spesies Eimeria sp. dapat diidentifikasi berdasarkan sifat-sifat yang spesifik, yaitu lokasi lesi pada usus, gambaran lesi makroskopik, ukuran, bentuk dan warna oosista, ukuran skison dan merozoit, lokasi parasit di dalam jaringan (jenis sel sasaran), periode prepaten minimum pada infeksi buatan, waktu minimum untuk sporulasi dan sifat monogenisitas terhadap galur Eimeria sp. yang murni.
Koksidia dari genus Eimeria yang menyerang unggas terdiri atas sembilan jenis, enam diantaranya sangat pathogen menyerang ayam. Sembilan jenis Eimeria tersebut adalah Eimeria acervulina, Eimeria brunetti, Eimeria hagani, Eimeria maxima, Eimeria mivati, Eimeria mitis, Eimeria necatrix, Eimeria praecox, Eimeria tennella. Sedangkan koksidia yang paling patogen pada ayam yaitu E. tenella yang berlokasi pada sel epitel sekum. Parasit ini biasa menyerang ayam muda yang masih peka, dan ayam dewasa lebih peka dan menjadi karier. Oosista E. tenella mempunyai bentuk ovoid lebar, mempunyai ukuran 22,9 x 19,6 um dengan variasi 14,2 – 31,2 um x 9,5-24,8 um. Sinsing oosista tidak mempunyai mikrofil (Soulsby, 1982) Stuktur oosista Eimeria sp. yang sudah bersporulasi berisi 4 sporosista yang masing- masing berisi 2 sporozoit.

Patogenesis
Infeksi terjadi dengan ditemukannya oosista yang telah bersporulasi. Untuk terjadinya sporulasi ini diperlukan tempat yang cocok, O2 yang cukup, kelembaban yang sedang dan temperatur yang hangat, diperlukan waktu 48 jam. Sporulasi lebih cepat 28 °C dan tidak terjadi sporulasi pada suhu 8 °C. Waktu yang diperlukan untuk bersporulasi minimal 18 jam pada suhu 29 °C, 21 jam pada suhu 26,5 – 28 °C dan 24 jam pada suhu 32 °C. Sporulasi sempurna dicapai pada waktu 22 – 24 jam pada suhu 29 °C. Oosista akan pecah dan melepaskan sporosista akibat kontraksi ventriculus, rangsangan karbondioksida, enzim tripsin dan cairan empedu dalam usus kecil. Sporozoit yang masuk akan menembus epithel, kemudian menembus membran dasar, menuju tunika propria. Didalam sel epitel, sporozoit menjadi tropozoit dalam waktu 24 jam dan memperbanyak diri secara aseksual dengan skizogoni dan menghasilkan skizon generasi pertama. Adanya perdarahan hebat yang disebabkan pecahnya pembuluh darah sekum karena desakan skizon generasi kedua, skizon generasi kedua pecah dan merozoit keluar dan masuk kedalam lumen usus. Sporozoit akan berkembang menjadi stasium seksual yaitu makrogamet dan mikrogamet. Fertilisasi akan menghasilkan zygot yang akan berkembang menjadi oosista dan dikeluarkan bersama feses.

Gejala Klinis
Spesies yang berbeda akan memberikan gejala klinis yang berbeda pula, gejala klinis yang ditimbulkan bervariasi pada infeksi bermacam spesies dan juga pada banyak sedikitnya jumlah koksidia yang menginfeksi dan resistensi hospes. Spesies yang kurang patogen tidak atau sedikit menunjukkan gejala klinis. Gejala klinis dari penyakit ini adalah lesu, nafsu makan turun dan tinja bercampur darah. Diagnosis dari penyakit ini adalah dengan pemeriksaan tinja, kerokan usus atau isi usus. Ayam yang sembuh dari koksidiosis akan mempunyai sejumlah antibodi yang bersifat sementara terhadap spesies eimeria tertentu, kecuali jika ayam tersebut kontak lagi dengan Eimeria sp. yang sama.

Diagnosa koksidiosis
Diagnosa koksidiosis berdasarkan pemeriksaan mikroskopik feses atau kerokan lesi spesifik, penilaian lesi (lession scoring), penilaian feses (droppings scoring) dan histopatologi. Spesies Eimeria dapat diidentifikasikan dari ukuran oosista, bentuk oosista, lokasi dalam pencernaan, lesi yang ditimbulkan, periode prepaten dan waktu sporulasi.

Pencegahan
Ada tiga metode untuk menangani koksidiosis yang pertama adalah oosists dengan mengiliminasinya dengan cara membersihkan dan mendisinfeksi kandang serta menjaga sanitasi. Kedua dengan menggunakan obat- obat anti koksidia. Cara ini cukup berhasil dipakai pada peternakan ayam pedaging. Ketiga dengan menimbulkan kekebalan (vaksinasi). Kekebalan ayam dapat diperoleh dari infeksi alami maupun buatan.

Pengobatan
Pengobatan koksidiosi dapat menggunakan antibiotic dibawah ini:
• Quinolono (enrofloxacin, norfloxacin)
• Trimethoprim sulphadiazine
• Amoxicillin
• Tetracycline/Doxycycline
• Norfloxacin + TMP - Sulphadiazine
• Flumequine + Doxycycline
• Amoxicillin + Erithromycin
• Tylosin + Tetracycline
• Tylosin + Colistine
• Tylosin + TMP + Sulphadiazine
• Norfloxacin + Tetracycline/Doxycycline

Sumber: Vet-klinik.com


TO BE CONTINUE...
4. Kolibasilosis pada unggas


Kolibasilosis merupakan kelompok penyakit pada unggas yang disebabkan sejumlah serotype Escherischia coli yang bersifat pathogen dan mampu menyerang ayam pada semua umur. Infeksi E.coli dapat berbentuk kematian embrio pada telur tetas, infeksi yolk sac, omfalitis, kolisepticemia, air sacculitis, enteritis, infeksi saluran reproduksi, arthriid, panoptalmitis dan bursitis sternalis.

Kejadian penyakit.
Kuman E.coli merupakan penghuni normal dalam saluran pencernaan ayam sehingga adanya bakteri tersebut dalam air minum merupakan suatu petunjuk pencemaran oleh feses. Banyak ditemukan di usus terutama pada usus halus bagian tengah (jejunum), bagian bawah (ileum) dan sekum. Kuman tersebut juga dapat ditemukan pada oesophagus dan trachea. Faktor pendukung timbulnya kolibasilosis meliputi sanitasi, desinfeksi sub optimal, sumber air minum yang tercemar oleh bakteri, system perkandangan dan peralatan yang kurang memadai, dan adanya penyakit immunosupresif (terutama Gumboro).

Etiologi.
Kolibasilosis disebabkan oleh bakteri Escherischia coli yang tergolong Gram negative, tidak tahan asam, tercat uniform, merupakan basilus yang tidak membentuk spora dan memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi. E.coli bersifat motil karena memiliki flagella. E.coli disebut juga “ opportune pathogens” karena penyakit yang ditimbulkannya biasanya bersifat sekunder mengikuti stress atau penyakit lain, misalnya Gumboro. Bakteri ini tumbuh pada temperature 38-44 C atau lebih rendah.
Bakteri E.coli yang bersifat pathogen memiliki struktur dinding sel yang disebut pili. Faktor virulensi bakteri ini dipengaruhi oleh ketahanan terhadap fagositosis, kemampuan perlekatan pada epitel saluran pernafasan, dan ketahanan terhadap daya bunuh serum. Serotipe yang paling sering menyebabkan penyakit pada unggas antara lain 01,02,035, dan 078.

Cara penularan.
Infeksi E.coli dapat menyerang ayam muda maupun ayam dewasa. Penyakit ini biasanya ditemukan pada lingkungan yang kotor dan berdebu atau pada kelompok ayam yang terserang penyakit immunosupresif atau stres lingkungan. Bakteri ini dapat ditemukan pada litter, kotoran ayam, debu/kotoran dalam kandang dan lingkungan, pakan dan air minum.

Penularan dapat secara kontak langsung antara ayam yang sakit dengan ayam yang sensitive. Penularan secara tidak langsung dapat terjadi melalui kontak antara ayam yang sensitive dengan bahan-bahan tercemar oleh leleran tubuh atau feses penderita kolibasilosis. Penularan biasanya terjadi secara oral melalui pakan, minuman atau debu yang tercemar oleh E.coli. Debu atau kotoran yang telah terkontaminasi E.coli dapat terhirup melalui saluran pernafasan dan mungkin akan terjadi infeksi pada saluran tersebut.

Pengobatan.
Pengobatan kolibasilosis diberikan antibiotika seperti oksitetrasiklin, klortetrasiklin, khlorampenikol, fluoroquinolon. Untuk mencegah kolibasilosis, diutamakan mencegah penyakit yang bersifat imunosupresif dan predisposisi lainnya seperti menjaga suhu dan kadar amonia yang terlalu tinggi, memperbaiki sanitasi.

Sumber: Vet-klinik.com

TO BE CONTINUE...

Senin, 01 November 2010

3.Snot (Coryza)
Etiologi
Penyakit Snot atau coryza disebabkan oleh bakteri Haemophillus gallinarum.

Kejadian penyakit
Penyakit Snot dapat menyerang semua umur ayam dan terutama menyerang anak ayam, biasanya penyakit ini muncul akibat adanya perubahan musim dan banyak ditemukan di daerah tropis. Perubahan musim biasanya akan mempengaruhi kesehatan ayam. Angka morbiditas kawanan unggas bervariasi antara 1-30%. Mortalitas atau Angka kematian yang ditimbulkan oleh penyakit ini mencapai 30%.
Cara penularan
Bakteri Haemophillus gallinarum hanya dapat bertahan diluar diinduk semang tidak lebih dari lebih dari 12 jam. Penularan penyakit Snot atau coryza dapat melalui kontak langsung dengan ayam yang sakit juga dapat melalui udara, debu, pakan, air minum, petugas kandang dan peralatan yang digunakan.

Gejala klinis
Ayam yang secara klinis telah terinfeksi menunjukkan gejala sebagai berikut
- pengeluaran cairan air mata
- ayam terlihat mengantuk dengan sayapnya turun atau menggantung
- keluar lendir dari hidung, kental berwarna kekuningan dan berbau khas
- Pembengkakan didaerah sinus infra orbital
- terdapat kerak dihidung
- napsu makan
- ayam mengorok dan sukar bernapas
- pertumbuhan menjadi lambat.

Perubahan patologi
Pada kasus akut dijumpai konjungtivitis berat dan peradangan pada pinggir kelopak mata (periorbital fascia).
Pada kasus kronis dijumpai sinusitis yang bersifat serosa sampai kaseosa.

Diagnosis
Bakteri Haemophillus gallinarum dapat diisolasi dari swab sinus ayam yang menderita penyakit akut.
Isolasi laboratorium dapat dilakukan dengan menggunakan plat agar darah yang telah digores staphylococcus sp dan diinkubasi dalam suasa anaerob.

Diferential diagnosa
Diagnnosa banding dari penyakit coryza adalah Mikoplasmosis atau Chronic Respiratory Disease (CRD) dan Infectious Laryngotracheitis (ILT)

Pengobatan
Pengobatan penyakit snot pada unggas adalah dengan pemberian preparat sulfat seperti sulfadimethoxine atau sulfathiazole. Pemberian sulfonamida dapat dikombinasikan dengan tetrasiklin untuk mengobati coryza dan dapat diberikan melalui air minum atau disuntikkan secara intramuskular. Perhatikan withdrawal time pada ayam petelur karena obat tersebut dapat mengkontaminasi telur dan kualitas dari kerabang telur.

Pengendalian
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan kandang dan lingkungan dengan baik. Kandang sebaiknya terkena sinar matahari langsung sehingga mengurangi kelembaban. Kandang yang lembab dan basah memudahkan timbulnya penyakit ini.

Sumber:Vet-klinik.com
TO BE CONTINUE…
2.Chronic Respiratory Disease (CRD)

Sinonim
mikoplasmosis, Sinusitis, Air Sac, ngorok pada ayam

Faktor predisposisi atau faktor pendukung
-kondisi kandang yang lembab
-kepadatan kandang yang terlalu tinggi
-litter yang kering
-kadar amonia yang tinggi.
Cara penularan
Penularan penyakit terjadi baik secara vertikal maupun horizontal. Secara vertikal dapat melalui induk yang menularkan penyakit melalui telur dan horizontal disebarkan dari ayam yang sakit ke ayam yang sehat. Penularan penularan tidak langsung dapat melalui kontak dengan tempat peralatan, tempat pakan, hewan liar maupun petugas kandang.

Gejala klinis
ngorok basah, adanya leleran hidung lengket dan terdapat eksudat berbuih pada mata dan ayam suka menggeleng-gelengkan kepalanya. Pada kasus kronis mengakibatkan kekurusan dan keluarnya cairan bernanah dari hidung.

Diagnosa
-Isolasi dan identifikasi dapat dilakukan dengan swabtrakea atau eksudat
-PCR (polymerase chain reaction)
-ELISA

Pengobatan
Pengobatan CRD pada ayam yang sakit dapat diberikan baytrit 10% peroral, mycomas dengan dosis 0.5 ml/L air minum, tetraclorin secara oral atau bacytracyn yang diberikan pada air minum.

Pencegahan
Membeli induk atau anak ayam (DOC) yang berasal dari ayam pembibitan yang terbebas dari chronic respiratory disease (CRD)

Sumber : Vet-klinik.com


TO BE CONTINUE...